Kamis, 11 Maret 2010

Sejarah Game Need for Speed

Game balapan sedang menjadi buah bibir gamer di Indonesia. Pasalnya beberapa publisher game online sedang balapan mengeluarkan game-game yang berbau kebut-kebutan. Nah, untuk menyambut antusiasme gamer, Kami ingin sedikit membahas sejarah salah satu judul game balapan yang terkenal. Berhubung game-game yang dipublish kebanyakan bergenre street racing, rasanya tidak ada yang pantas mewakili genre tersebut selain serial Need for Speed. Jadi, silahkan nikmati fitur kami kali ini yang berjudul “Sejarah Need For Speed”.
Need for Speed (NFS) dibuat pertama kali oleh Distinctive Software yang bermarkas di Kanada. Nantinya Distinctive Software berganti nama menjadi EA Kanada, dan akan memiliki anak perusahaan bernama EA Black Box saat EA mengakuisisi Black Box Games pada tahun 2002. Saat ini EA Black Box sedang melakukan proses pemindahan dari Vancouver ke Burnaby. Proses pemindahan tersebut akan selesai pada bulan Juni 2009.
Serial Need for Speed (NFS) diluncurkan pertama kali pada tahun 1994 dan terus bertahan sampai saat ini. Serial ini bersalin nama menjadi Over Drivin saat dirilis di Jepang. Tradisi penggantian nama tersebut terus berlanjut sampai Need for Speed: High Stakes dirlis pada tahun 1999. Sehabis NFS: Hight Stakes kebiasaan mengganti judul NFS menjadi Over Drivin hilang sepenuhnya.
Biasanya EA mempersenjatai setiap serial NFS dengan fitur yang berbeda-beda. Fitur-fitur yang disertakan bisa benar-benar orisinil, hasil modifikasi atau adaptasi serial NFS lainnya. Jadi walaupun serial ini memakai nama yang sama terus-menerus, bukan berarti fitur yang disediakan identik antara yang satu dengan yang lainnya. Satu-satunya fitur yang paling sering dipertahankan pada setiap seri NFS adalah fitur kejar-kejaran antara polisi dengan pembalap alias hot pursuit.
Waktu EA pertama kali ingin membuat Need for Speed, EA bekerjasama dengan majalah otomotif terkenal bernama Road & Track. Melalu kerjasama itu EA belajar banyak tentang sifat-sifat mobil balap dan suara-suara yang keluar saat mobil tersebut diajak berlari kencang. Setelah belajar banyak dari Road & Track EA membuat game yang berjudul The Need For Speed. Saat itu hanya ada dua game balapan yang memiliki gameplay realistik di pasaran, dan salah satunya adalah The Need for Speed.
The Need for Speed pada awalnya hanya memiliki beberapa fitur andalan seperti kejar-kejaran dengan polisi dan replay. Nantinya fitur-fitur tersebut akan terus bertambah dan berevolusi seiring dengan munculnya NFS baru. Tambahan fitur yang paling sering diingat orang pada serial NFS adalah fitur kustomisasi tampilan kendaraan yang muncul pertama kali di Need for Speed: Underground. Banyak orang yang percaya kalau Need for Speed: Underground terinspirasi dari film The Fast and the Furious. Apapun yang menginspirasikan EA Black Box, yang jelas Need for Speed: Underground memberikan pondasi baru pada serial ini. Banyak hal yang berubah semenjak Need for Speed: Underground booming. Yang pertama adalah, bergesernya tipe mobil dari mobil balap biasa menjadi mobil balap eksotis. Yang kedua, munculnya halangan tetap berupa mobil-mobil yang berlalu lalang secara acak. Yang terakhir adalah konsep open world yang diterapkan oleh Need for Speed: Underground. Nantinya konsep open world tersebut sering diadaptasi oleh para developer lainnya yang membuat game balapan jalanan.
Nah, penasaran kan dengan seri-seri Need for Speed. Bila kamu ingin tahu tentang sejarah setiap episode serial Need for Speed baca terus fitur ini sampai habis. Karena mulai dari sini, kami akan membahas setiap episode Need for Speed satu-persatu. Dimulai dari Road & Track Presents: The Need for Speed atau yang biasa kita kenal sebagai The Need for Speed.

The Need For Speed (1994)
The Need for Speed tadinya dirilis hanya untuk 3DO, tetapi dalam perkembangannya EA merilis The Need for Speed untuk Playstation, PC (DOS) dan SEGA Saturn. The Need for Speed menyuguhkan hampir semua kendaraan dan lintasan dari awal permainan, sisanya bisa kita buka setelah menyelesaikan beberapa turnamen. The Need for Speed memiliki fitur hot pursuit atau kejar-kerjaran, nantinya fitur tersebut akan sering ditemui pada episode NFS lainnya. The Need for Speed memiliki galeri foto mobil bergaya majalah otomotif. Galeri tersebut dilengkapi dengan narasi lengkap tentang mobil yang sedang ditampilkan sambil diiringi musik yang menarik.
The Need for Speed sempat dirilis ulang dengan nama The Need for Speed: Special Edition pada tahun 1995. Perbedaan paling mencolok pada versi ini adalah, disupportnya arsitektur DirectX 2, TCP/IP Networking untuk bermain secara multiplayer dan dua lintasan baru. The Need for Speed dan The Need for Speed: Special Edition adalah satu-satunya NFS yang mensupport DOS.

Need For Speed II (1997)
Need for Speed II memiliki daftar mobil-mobil eksotis termasuk di dalamnya mobil Ford Indigo yang hanya pernah dibuat dua kali. Game ini memperkenalkan mode baru yang bernama Knockout. Dalam mode tersebut, pemain yang terakhir melintasi garis finish pada setiap lapnya akan dieliminasi. Eliminasi ini akan terus berjalan sampai hanya tersisa satu pembalap saja.
Banyak penggemar The Need for Speed kecewa pada Need for Speed II, hal ini terjadi karena Need for Speed II memakai genre arcade bukan simulasi seperti The Need for Speed. Sebenarnya setiap jalur yang ada di Need for Speed II didisain sangat apik, bahkan mobil yang kita kendarai kini bisa keluar dari jalur dan memanfaatkan jalan pintas yang disediakan.
Versi Playstation NFS II adalah NFS pertama yang memanfaatkan fungsi dual analog dan dual shock dari kontroler Playstation. Bahkan kontroler putar keluaran Namco yang bernama neGcon bisa kita pakai untuk bermain NFS II.
Edisi spesial Need for Speed II yang berjudul Need for Speed II: Special Edition, memberikan update berupa sebuah lintasan dan mobil baru serta support untuk API (application programming interface) Glide keluaran 3dfx.

Need for Speed: V-Rally (1997)
Sebenarnya Need for Speed: V-Rally bukanlah kelanjutan serial Need for Speed. Need for Speed: V-Rally muncul ketika EA menjadi publisher game V-Rally untuk kawasan Amerika Utara. Untuk membuat judul V-Rally laku di pasaran, EA menambahkan embel-embel Need For Speed di depan judulnya. V-Rally sendiri sebenarnya dibuat oleh Eden Studios. V-Rally juga diimbuhi embel-embel “Test Drive” saat dipublish oleh Infogrames untuk kawasan lain. Nantinya Eden Studios yang bermarkas di Perancis ini dibeli sepenuhnya dan menjadi anak perusahaan Inforgrames.

Need for Speed III: Hot Pursuit (1998)
Sesuai dengan judulnya, Need for Speed: Hot Pursuit menitik beratkan pada aksi kejar-kejaran antara polisi dan para pembalap jalanan. Kali ini kita bisa berganti-ganti peran antara menjadi polisi atau menjadi pembalap jalanan. Aksi kejar-kejaran dalam game ini dibuat lebih sulit, apalagi AI yang tersedia cukup pintar mengubah prilaku dan strategi saat sedang kerjar-kejaran.
Need for Speed III: Hot Pursuit adalah Need for Speed pertama yang memaksimalkan fungsi CD sebagai media penyimpanan. Karena memakai format CD, Need for Speed III: Hot Pursuit memiliki fitur suara komentator, slideshow dan video musik. Game ini juga merupakan NFS pertama yang memiliki fitur mendownload mobil. Fitur ini membuat para modder berlomba-lomba membuat mobil yang tadinya tidak ada di dalam game.

Need for Speed: V-Rally 2 (1999)
Lagi-lagi EA menjadi publisher serial V-Rally buatan Eden Studios, namun kali ini bedanya embel-embel Need for Speed hanya diberikan pada versi Playstation, versi Dreamcast memakai nama “Test Drive” sebagai embel-embel.

Need for Speed: High Stakes (1999)
Need for Speed: Hight Stakes atau yang dikenal juga sebagai Need for Speed: Road Challenge di Brazil dan Eropa, adalah NFS pertama yang memiliki damage model. Jadi kita tidak akan menemukan lagi mobil yang tidak bisa hancur saat tabrakan. Episode ini bisa dibilang meningkatkan kerealistisan serial NFS satu tingkatan.
Selain damage model, mobil yang kita pakai juga akan menunjukkan penurunan performa saat mengalami kerusakan. Performa yang menurun memaksa kita untuk memperbaiki mobil yang sedang kita pakai, apalagi High Stakes adalah NFS pertama yang menerapkan mode karir pada versi PC. Karena kerusakan mobil terbawa terus pada mode karir, mau tidak mau kita harus sering-sering memperbaiki mobil yang kita tunggangi. Balapan dengan mobil rusak? Yang benar saja!
Versi Playstation dari High Stakes dirilis beberapa bulan sesudah versi PC, hal ini membuat beberapa perbedaan mencolok pada mobil yang disertakan. Contoh gampangnya adalah, mobil F1 yang ada di versi PC merupakan versi 95/96, sedangkan pada versi Playstation memakai F1 GTR (1997).

Need for Speed: Porsche Unleashed (2000)
Episode Need for Speed kali ini dikenal sebagai surganya penggemar Porsche dan dipuji-puji sebagai game kolaborasiterbaik. Di dalam game ini kita akan menemui mobil-mobil Porsche dari tahun 1950 sampai dengan 2000, lengkap dengan segudang informasi tentang mobil-mobil tersebut. Need for Speed: Porsche Unleashed pernah dianggap sebagai katalog Porsche yang paling lengkap dan detil. Karena bentuknya video game, kita juga bisa mendapatkan feel mengendari Porsche secara virtual. Apalagi game ini dipuji oleh banyak orang karena handlingnya yang realistik, jadi makin komplit deh fungsi NFS: Porsche Unleashed sebagai katalog game mobil-mobil Porsche.

Motor City Online (2001)
Walaupun game ini tidak memakai embel-embel Need for Speed, tetapi Motor City Online adalah sebuah variasi Need for Speed yang memanfaatkan aspek MMOG (massively multiplayer online game). Mobil yang mengisi game ini rata-rata bertipe coupe dan muscle cars buatan 1930 sampai 1970. Para pemain bisa beradu cepat pada berbagai mode dan mengkustomisasi tampilan pemain, garasi serta kendaraan. Sayang Motor City Online harus menutup layanannya pada tanggal 29 Agustus 2004, karena diterpa masalah lag yang berlebihan dan handling yang kacau saat terjadi lag. Ketika game ini akan ditutup, Motor City Online sempat memberikan update berupa dua buah mobil. Yang pertama adalah Mitsubishi Eclipse buatan tahun 1999 dan yang kedua adalah Toyota Supra 1997. Keduanya memiliki mesin V-8 yang tidak realistik.

Need for Speed: Hot Pursuit 2 (2002)
Need for Speed: Hot Pursuit 2 menjadi debut pertama dari EA Black Box dan sekaligus menjadi NFS pertama yang memulai karirnya pada konsol generasi keenam (PS2, Xbox, GameCube dan Dreamcast). Walaupun game ini merupakan sekuel langsung dari Need for Speed III, tetapi untuk urusan kejar-kejaran dengan polisi, Need for Speed: Hot Pursuit 2 justru mengalami kemunduran. Hal ini terjadi karena EA Black Box menerapkan sistem yang sangat tidak realistis pada mode Hot Pursuit. Bayangkan saja, untuk menghentikan seorang pengebut, kita harus menabrak mobilnya sampai hancur (kita ini polisi atau pembunuh ya?).

Walaupun dikeluhkan memiliki banyak kelemahan terutama pada tingkat kerealistisan dan lain sebagainya, kita harus tetap menghargai episode Hot Pursuit 2 cuy! Sebab Hot Pursuit 2 merupakan episode peralihan, dari balapan realistis menjadi balapan jalanan bergaya arcade. Hampir mustahil tanpa adanya Hot Pursuit 2 serial NFS menjadi seperti sekarang ini.
Selain menjadi NFS pertama yang menitik beratkan pada balapan jalanan, Hot Pursuit 2 juga menjadi NFS pertama yang semua soundtracknya beraliran rock dan techno. EA Trax turut berandil besar menyediakan semua lagu yang dipakai oleh Need for Speed: Hot Pursuit 2.

Need for Speed: Underground (2003)
Game ini menjadi episode ketujuh dari serial NFS sekaligus menjadi sebuah episode reboot atau reimaging serial Need for Speed. Lupakan semua episode Need for Speed sebelum Underground, karena dalam game ini kita akan menemukan beberapa aspek yang benar-benar baru dan tidak terbayangkan sebelumnya. Underground telah mengevolusikan serial NFS menjadi game balap yang menerapkan konsep open world sepenuhnya. Konsep inilah yang membuat Need for Speed: Underground dianggap sebagai sebuah terobosan baru dalam game balapan. Nantinya konsep open world yang diterapkan oleh Underground akan ditiru oleh beberapa game lainnya seperti, Test Drive: Unlimited yang dengan gilanya memetakan pulau Hawai atau serial Midnight Club yang berasal dari maha gurunya genre open world yaitu Rockstar Games.
Game ini memiliki tiga mode baru yang isinya adalah, Drag, Drift dan Sprint. Di antara ketiga mode tersebut biasanya orang-orang menganggap mode Drag atau Drift adalah dua mode yang paling menantang. Sebenarnya sih semua itu tergantung selera, pasalnya mode Drag menawarkan tantangan penuh reaksi dan feeling, sedangkan mode Drift mengharuskan kita melakukan modifikasi besar-besaran pada mobil yang jadi besutan kita. Jadi kedua mode tersebut tidak bisa disejajarkan begitu saja. Habis kedua-duanya sama-sama menawarkan kesulitan dan tehnik yang berbeda.
Underground menjadi NFS pertama yang menawarkan fitur modifikasi yang sangat detil, melewati fitur modifikasi yang dimiliki oleh Need for Speed: High Stakes. Need for Speed: Underground juga menjadi NFS pertama yang memakai video pre-render untuk bercerita. Nantinya EA akan semakin menseriusi penggunaan video pre-render pada serial NFS dengan menambahkan efek CGI serta menghadirkan artis dan aktor Hollywood untuk dipakai suara, muka dan bentuk badannya.
Dengan hadirnya semua fitur di atas, Need for Speed: Underground membuat sebuah definisi baru dari serial Need for Speed. Definisi tersebut nantinya diteruskan oleh Need for Speed selanjutnya, kecuali oleh Need for Speed: Pro Street yang sepertinya ingin kembali ke akar serial NFS.
Walaupun dipuja-puja orang, Underground tetap memiliki suatu kelemahan. Kelemahan yang paling mencolok adalah pemandangan yang tampak monoton karena permainan hanya berkutat di kota fiksi yang tidak pernah siang bernama Olympic City.

Need for Speed: Underground 2 (2004)
Sesuai dengan judulnya, Underground 2 merupakan sekuel langsung dari Underground, bahkan Rachel Teller (Brooke Burke) diceritakan bersahabat dengan Samantha. Sebagai sebuah sekuel Underground 2 memiliki banyak sekali update dan fitur-fitur baru. Untuk urusan mode balapan, Underground 2 memberikan beberapa mode tambahan dan di antaranya adalah mode Outrun yang akan membuat kita merasakan ketegangan ala balapan jalanan sungguhan. Mode Outrun bisa dimulai dengan memberikan kode lampu pada mobil balap lain yang kita temui secara acak di jalanan. Bila balapan sudah dimulai, tugas kita hanyalah satu, mengejar lawan atau meninggalkan lawan sejauh-jauhnya (persis dengan balapan jalanan). Mode Outrun sebenarnya bisa kita temui pada game Shutokou Battle dan Wangan Midnight. Tapi kalau ada yang lebih bagus, tanpa harus pergi ke arcade centre atau mengobrak-abrik koleksi Dreamcast kita yang entah kemana, kenapa enggak?
Game ini memiliki total penjualan sebanyak sembilan juta kopi di seluruh dunia dan masuk ke kategori best seller untuk setiap konsol (PS2 Greatest Hits, Xbox Platinum Hits and GameCube Player Choice). Walaupun sukses besar, Underground 2 tetap memiliki beberapa kelemahan dan di antaranya muncul karena iklan-iklan yang dianggap terlalu banyak serta masalah frame rate yang menimpa versi GameCube.

Need for Speed: Most Wanted (2005)
Most Wanted dirilis pada 15 November 2005 dan menjadi NFS pertama yang muncul pada konsol next-gen, Xbox 360. Aksi kejar-kejaran dengan polisi kembali menjadi tema utama di Most Wanted, bedanya kali ini kita diberi kemampuan tambahan berupa bullet time (seperti yang ada di film The Matrix) yang bernama speedbreaker untuk menghindari kejaran polisi. Selain kemampuan speedbreaker, kita juga bisa memanfaatkan halangan-halangan yang ada di sekitar kita untuk meloloskan diri. Sebagai contoh, ada gelondongan kayu di tepi jalan yang bisa kita tabrak sehingga bergulir ke jalan dan menutupi atau menimpa mobil yang ada di belakang kita.
Most Wanted mengenalkan fitur Blacklist yang isinya 15 orang pembalap yang harus kita kalahkan. Bila kita berhasil mengalahkan para pembalap tersebut, kita akan mendapatkan lintasan, modifikasi dan mobil baru.
Need for Speed: Most Wanted memiliki edisi spesial yang disebut sebagai “Black Edition”. Pada Blac Edition kita akan disuguhi balapan, tantangan dan mobil baru, termasuk di dalamnya BMW E46 GTR dan Chevrolet Camaro 67.
Most Wanted tersedia untuk GameCube, PlayStation 2, Xbox, Xbox360, Nintendo DS dan Windows (PC). Di antara semua versi, hanya GameCube dan Xbox 360 lah yang tidak memiliki edisi spesial, Black Edition.

Need for Speed: Carbon (2006)
Walaupun dunia Need for Speed: Carbon kembali lagi menjadi malam seperti Underground, tetapi bukan berarti game ini memiliki cita rasa yang sama dengan Need for Speed: Underground. Carbon justru memakai formula Most Wanted minus daftar blacklist yang digabungkan dengan suasana Underground. Game ini memiliki tiga kelas mobil. Yang pertama adalah mobil tipe Compact, kedua adalah tipe Muscle dan yang terakhir adalah Supercars. Masing masing kelas memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing sehingga ada kalanya pilihan mobil menentukan kemenangan.
Need for Speed: Carbon memiliki fitur crew yang bisa membantu kita menyelesaikan balapan. Setiap anggota memiliki kemampuan yang berbeda-beda, dari mulai kemampuan menghancurkan mobil musuh sampai kemampuan memblokade laju kendaraan musuh. Ada sebuah mode baru yang hadir dalam episode kali ini, nama mode tersebut adalah Canyon Duel. Sesuai dengan namanya, Canyon Duel mengharuskan kita untuk berpacu menuruni lembah sambil berusaha menjadi yang terdepan.
Carbon memiliki satu buah fitur unik yang namanya “Autosculpt”. Dengan fitur tersebut kita bisa membuat bagian-bagian mobil yang kita inginkan, seperti, bemper, sayap dan masih banyak lagi. Jadi bisa dibilang EA Black Box mengijinkan kita memberikan sentuhan pribadi pada mobil yang kita kendarai.
Carboni memiliki edisi spesial yang namanya The Need for Speed: Carbon Collector’s Edition. Pada edisi tersebut ada 4 mobil eksklusif, 10 mobil spesial, 6 balapan baru dan masih banyak lagi. Edisi spesial tersebut memiliki box art yang berbeda dan bonus-bonus khusus selain yang ada di dalam game. Versi Wii dari Need for Speed: Carbon kehilangan mode online, tetapi sebagai gantinya versi ini mensupport Wii Mote dan Nunchuck secara penuh.

Need for Speed: ProStreet (2007)
Walaupun Need for Speed: Underground dan Need for Speed: Underground 2 mencetak rekor dan mendapatkan respon yang sangat positif, tetapi bukan berarti sekuel NFS selalu sukses di pasaran. Banyak orang yang kecewa dengan sekuel-sekuel Underground yang menyajikan gameplay itu-itu saja saja sehingga EA Black Box dituduh malas berinovasi. Untuk memperbaiki image tersebut EA Black Box mengembalikan serial Need for Speed ke akarnya, yaitu balapan realistis dengan kerusakan yang realistis juga.
Dalam Need for Speed: ProStreet kita berperan sebagai Ryan Cooper, seorang pembalap jalanan yang berusaha memasuki dunia balap profesional. Nantinya Ryan akan berhadapan dengan Ryo Watanabe sang juara bertahan.
Bukannya membaik nama Need for Speed malah makin anjlok di mata penggemarnya. Banyak orang mengeluh Need for Speed: ProStreet terlalu boring dan memiliki kontrol yang buruk. Need for Speed: ProStreet dihujat oleh kebanyakan kritikus game dan mendapatkan nilai yang biasa saja.

Need for Speed: Undercover (2008)
Setelah mendapatkan rapor yang buruk pada ProStreet, EA Black Box menurunkan gacoan baru yang berjudul Need for Speed: Undercover. Waktu yang dibutuhkan EA Black Box untuk mengembangkan Undercover sedikit lebih lama dari pada Need for Speed lainnya, hal ini terjadi karena tim pengembang dipecah menjadi dua. Satu tim mengembangkan Need for Speed: Undercover sementara itu tim lainnya menyelesaikan Need for Speed: ProStreet.
Undercover memiliki gameplay yang mirip dengan Most Wanted yang diberi penambahan mode dan perbaikan di sana-sini, termasuk gambaran kerusakan mobil yang lebih realistis lagi dibanding ProStreet. Bahkan Andy Blackmore (Senior Vehicle Concept Artist) mengkalim kalau mobil-mobil yang ada di Undercover semuanya sudah disetujui konsepnya oleh pabrikan tempat mobil tersebut berasal.
Selain dari segi teknis, Undercover juga memakai aktor dan artis top sebagai pengisi suara untuk mendongkrak kepopuleran game ini, salah satunya adalah Maggie Q yang berperan sebagai Chase Linh.
Sayang rupa-rupanya semua inovasi dan manuver yang dilakukan EA Black Box tetap mendapat reaksi dingin dari para kritikus game dan media. Beberapa kritikus bahkan berani menyebut Undercover sebagai game yang menyedihkan dengan sejuta masalah.

Sampai sini Kami sudah menyebutkan seluruh seri Need for Speed yang pernah hadir di pasaran. Mulai dari nenek moyangnya, “Road & Track Presents: The Need for Speed”, sampai yang paling akhir di rilis “Need for Speed: Undercover”. Walaupun akhir-akhir ini dicap membosankan dan kurang inovatif tetapi nampaknya EA tidak ingin membiarkan tambang uangnya mati begitu saja. Hal ini dibuktikan dengan pengumuman tiga judul Need for Speed oleh Kevin Munro selaku marketing manager EA. Ketiga Need for Speed tersebut memiliki sub judul yang berbeda-beda, ada yang memakai Shift, World Online dan Nitro. Nantinya setiap judul akan mentarget pangsa pasar yang berbeda-beda. Need for Speed: Nitro akan dirilis untuk Wii dan NDS, itu artinya game ini akan memiliki gameplay yang memanfaatkan stylus dan Wii Mote. Need for Speed: World Online ditujukan EA untuk para konsumen yang menyukai game online free to play, jadi kemungkinan besar World Online akan memakai sistem room seperti CrazyKart. Need for Speed yang terakhir alias Need for Speed: Shift, akan hadir untuk para hardcore yang terbiasa dengan serial Need for Speed.




source : http://egoverments1pin07.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

Chat Gratis 24 Jam



MEGAZOID © 2008. Free Blogspot Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute
This template is Edited and brought to you by : allblogtools.com Blogger Templates